Cuplikan Dialog Naskah Drama Remaja Aku Vs Ayahku Karya Budi Ros
MARJUKI
He, ngomongin gue lu ? Sompret kamu. Berani-beraninya.
BAGUS
Siapa ngomongin ? Ini perkenalan tokoh, namanya.
MARJUKI
Pakai diperkenalkan segala. Memangnya saya tidak bisa memperkenalkan sendiri tokoh yang saya mainkan ?
BAGUS
Bisa, bisa. Justru ini untuk membantu situ. Supaya penonton lebih jelas, Marjuki itu tokoh macam apa. Soalnya akting situ pas-pasan.
MARJUKI
Sembarangan ! Saya aktor. Main saya dijamin bagus. Dalam lakon ini Marjuki pun tokoh penting, jelas karakternya. Tidak perlu diperkenalkan.
BAGUS
Tetap perlu diperkenalkan, kawan. Jangan kata Marjuki, capres juga perlu perkenalan, perlu kampanye. Kalau tidak, nggak akan dapat dukungan publik. Malah ada capres yang bikin buku dulu sebelum mencalonkan diri. Mereka membangun imej yang hebat-hebat tentang dirinya. Padahal, begitu jadi presiden, sami mawon.
MARJUKI
Sudah jangan ngelantur.
BAGUS
Saya bukan ngelantur, saya bicara fakta. Eh, tahu tidak bedanya capres dengan aktor ?
MARJUKI
Tahu. Mereka harus sama-sama jago akting.
BAGUS
Pinter. Sekarang bedanya aktor dengan Presiden ?
MARJUKI
Aktor menjalankan amanat lakon. Presiden menjalankan amanat rakyat.
BAGUS
Betul. Terus ? Kenyataannya, presiden menjalankan amanat rakyat tidak ?
MARJUKI
Itu pertanyaan saya juga. Sudah ah, kamu ngelantur lagi.
BAGUS
Ini juga bagian dari amanat. Kita semua masing-masing punya tugas, misi atau amanat. Marjuki, dalam lakon ini punya tugas sebagai tokoh antagonis atau si jahat. Dalam kehidupan nyata, orang tua seperti Marjuki, tidak boleh begitu. Orang tua harus ngemong anak. Harus mengerti kemauan anak. Bukan main larang. Apalagi dalam urusan cinta.
ConversionConversion EmoticonEmoticon