Beberapa orang memandang sebelah mata terhadap mereka yang tak mampu
menyelesaikan pendidikannya. Mungkin yang ada dalam benak mereka,
seseorang yang tak mampu menuntaskan sekolahnya berarti (maaf) bodoh.
Tetapi benarkah demikian?
Pada kenyataannya tidak demikian. Ada banyak sekali orang kreatif yang sukses dengan karyanya meski tak mampu menyelesaikan sekolahnya. Ambil contohnya Mark Zuckerberg, si pendiri facebook. Hingga saat ini ia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya. Namun dengan kerja keras, tekad, dan keinginannya untuk maju, akhirnya Mark mampu membuat situs paling populer di dunia tersebut.
Dan sepertinya Indonesia juga punya orang-orang demikian. Adalah
Sariman, seorang pembuat mobil penggilas dengan bermodalkan barang bekas
saja. Warga asal Dusun Sidasari, Tambaksari, Kedungreja, Kabupaten
Cilacap ini mampu membuat mobil unik tersebut meski ia tidak bisa
menyelesaikan sekolahnya.
Hanya bermodalkan mesin pompa, barang bekas dari bengkel, dan keahliannya dalam mengutak-atik mesin, Sariman nekad membuat mobil impiannya tersebut. Sekarang mobil penggilas ciptaan Sariman ini sering dimanfaatkan warga sekitar untuk memperbaiki jalanan yang rusak.
Memang, kreatifitas seseorang tidak bisa diukur dari tingkat pendidikannya. Tapi hal tersebut bukan jadi alasan untuk bermalasan ke sekolah. Alangkah baiknya jika kita memiliki kreatifitas tinggi ditunjang dengan latar belakang pendidikan yang baik.
Pada kenyataannya tidak demikian. Ada banyak sekali orang kreatif yang sukses dengan karyanya meski tak mampu menyelesaikan sekolahnya. Ambil contohnya Mark Zuckerberg, si pendiri facebook. Hingga saat ini ia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya. Namun dengan kerja keras, tekad, dan keinginannya untuk maju, akhirnya Mark mampu membuat situs paling populer di dunia tersebut.
![]() |
sumber gambar |
Hanya bermodalkan mesin pompa, barang bekas dari bengkel, dan keahliannya dalam mengutak-atik mesin, Sariman nekad membuat mobil impiannya tersebut. Sekarang mobil penggilas ciptaan Sariman ini sering dimanfaatkan warga sekitar untuk memperbaiki jalanan yang rusak.
Memang, kreatifitas seseorang tidak bisa diukur dari tingkat pendidikannya. Tapi hal tersebut bukan jadi alasan untuk bermalasan ke sekolah. Alangkah baiknya jika kita memiliki kreatifitas tinggi ditunjang dengan latar belakang pendidikan yang baik.
ConversionConversion EmoticonEmoticon