KTI tentang Air Mineral dan kecerdasan


KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH POLA MINUM AIR MINERAL
TERHADAP PRESTASI
DI PROGRAM STUDI KEBIDANAN HARAPAN KITA
TAHUN 2012

Disusun Oleh :
NURLAELA KURNIA RAHAYU
NIM : P 37324110067



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN HARAPAN KITA
TAHUN 2012




POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN HARAPAN KITA

Nama Peneliti              : Nurlaela Kurnia Rahayu
Judul                           : Hubungan Pengaruh Pola Minum Air Mineral terhadap Prestasi
Jumlah Halaman          : vi + 14
Jumlah tabel                : 8

ABSTRAK

            Pola minum air mineral adalah hal yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang kurang minum air mineral, akan terjadi banyak gangguan pada kesehatannya, begitu pula pada prestasi. Pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pola minum air mineral mempengaruhi prestasi mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola minum air mineral dengan prestasi mahasiswa.
            Penelitian ini bersifat deskriptif pendekatan yang dilakukan adalah cross sectional dengan populasinya adalah Mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita dengan jumlah sampel yaitu 20 orang. Data yang didapat berupa data primer dengan menggunakan kuesioner kemudian  dilakukan analisa univariat.
            Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswi yang mengonsumsi air mineral > 8 gelas sehari sebesar 35%, tidak mengonsumsi air berasa sebesar  85%, responden yang membawa air mineral dalam perkuliahan sebesar 85%, minum air mineral pada saat stress dalam ujian 70%, tidak sakit pada bulan sebelumnya 40%, 90% responden yang memiliki nilai IP > 3,00, dan mendapatkan prestasi sebesar 55%. Jadi penelitian ini disimpulkan bahwa mahasiswi yang mendapat prestasi adalah mahasiswi yang pola minum air mineral sesuai dengan kebutuhan.

Pustaka : 8
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan rahmat-Nya sehingga karya tulis kami yang berjudul “Pengaruh Pola Minum Air Mineral terhadap Prestasi di  Program Studi Kebidanan Harapan Kita Tahun 2012” ini dapat terselesaikan dengan baik. Karya tulis ini kami buat dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah untuk perayaan dies natalis kampus kami tercinta, Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada Yang Tehormat :
1.         Ibu Ns. Karningsih, S.Kep, MKM, selaku pembimbing dan Ketua Program Studi Kebidanan Harapan Kita
2.         Orang tua dan saudara-saudara tercinta, yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
3.         Teman-teman

Penulis sangat menyadari bahwa Karya Tulis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna baik ditinjau dari segi materi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu penulis sangat mangharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca agar penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik dari masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan berguna bagi penulis khususnya dan bagi mahasiswa-mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III serta pembaca pada umunya.
Jakarta,         Maret  2012

                                                                                                                        Penulis









BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Air adalah sumber kehidupan, mengapa dikatakan demikian? Karena kehidupan berawal dari air, begitulah kata Al-Qur’an, Al-Kitab, Sang Budha, maupun para saintis. Tumbuhan, binatang dan manusia sebagian besar terdiri dari air, dan kelangsungan hidupnya sangat tergantung kepada air.
          Manusia, sebagai mahluk hidup penguasa bumi, organ-organ pembentuk jasadnya 80-90%  merupakan air. Air itu sendiri memiliki fungsi yaitu sebagai pelarut, pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, sebagai pelumas dan bantalan untuk sendi dan jaringan, sebagai media transportasi, dan sebagai media pembuang limbah racun dalam tubuh. Anda bisa membayangkan bagaimana jika tubuh kita kekurangan asupan air, terutama air mineral.
Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.  Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 liter (8 - 10 gelas) per hari. Air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut, terutama ketika kita sedang berkonsentrasi belajar. Ada bagian organ tubuh kita yang memiliki kadar air diatas 80%. Dua komponen tersebut adalah otak dan darah. Otak mengandung komponen air sebanyak 90%, sementara darah mengandung komponen air sebanyak 95%. Sehingga mengkonsumsi cukup air mineral sangat dibutuhkan dalam konsentrasi belajar terutama untuk para pelajar.
Untuk itu, Karya Tulis Ilmiah yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan tentang peran dan pentingnya pengkonsumsian air mineral dalam prestasi belajar mahasiswa dengan berdasarkan studi literature dari berbagai sumber dan hasil kuisioner dari para responden terkait.


1.2   Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Berapa kebutuhan air mineral di dalam tubuh ?
2.      Bagaimana hubungan antar pola konsumsi air mineral terhadap prestasi ?

1.3   Tujuan Penelitian
1.     Mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang fungsi dan manfaat air mineral bagi tubuh.
2.      Mengetahui berapa banyak air mineral yang dikonsumsi oleh mahasiswa.
3.     Mengetahui adanya pengaruh pengonsumsian air mineral terhadap prestasi yang diraih.

1.4   Kegunaan Penelitian
Untuk membuka wawasan yang lebih luas tentang manfaat, fungsi, dan peran serta dari pengonsumsian air mineral bagi manusia dan mengaplikasikannya dengan mengonsumsi air mineral yang cukup sesuai anjuran.








BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Mineral
Air mineral (disebut juga air galian) adalah air yang mengandung mineral atau bahan-bahan larut lain yang mengubah rasa atau memberi nilai-nilai terapi. Banyak kandungan garam, sulfur dan gas-gas yang larut di dalam air ini. Air mineral biasanya masih memiliki buih. Air mineral berasal dari mata air yang bersumber di alam. Air mineral dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan air putih. (Sumber:www.wikipedia.org)
            2.2 Kebutuhan Air dalam Tubuh
Tubuh kita terdiri dari sebagian besar air. Berdasarkan fakta yang didapat : (Marianto 2011)
þ    Otak mengandung 74% air
þ    Darah mengandung 92% air,
þ    ginjal 82%,
þ    otot 75% air,
þ    tulang 22%.
Kebutuhan pemasukan akan air mineral setiap hari sangatlah perlu diperhatikan. Karena ginjal yang hanya sebesar kepalan kita memiliki fungsi luar biasa dalam mengendalikan fungsi organ tubuh. Pada prinsipnya adalah jumlah air yang masuk harus sama dengan jumlah air yang keluar.
Air dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat dan kotoran.
Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari.
Apabila jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, maka kandungan air adalah sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.(Marianto 2011)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: tubuhair.jpg



Gambar 2.3. Air dalam Tubuh
Air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar dan faktor-faktor pengeluaran air lainnya seperti melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.
Kondisi tubuh akan menurun apabila kadar air dalam tubuh menurun, apalagi apabila tidak dengan segera memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Seorang Dokter Ahli penyakit Jantung, dari AS, mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
                        Apabila beraktivitas banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan otomatis akan banyak juga kebutuhan akan air yang dibutuhkan oleh tubuh. Pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus. Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!. ( Tambunan, 2009)



2.3  Pengertian Prestasi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).  Menurut Nasrun Harahap berpendapat bahwa prestasi adalah penilaianpendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Sedangkan menurut W.S Winkel, prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan. (Reno, 2012)

            2.4  Hubungan Pola Minum Air Mineral terhadap Prestasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Pola diartikan sebagai suatu metode, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola minum air mineral suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan minum air mineral secara tepat sesuai kebutuhan.
Di Indonesia sendiri, dalam pedoman umum gizi seimbang yang dikeluarkan oleh DepKes dianjurkan supaya kita mengonsumsi air minum minimal 2 liter atau 8 gelas sehari untuk memenuhi kebutuhan cairan dan menjaga kesehatan.
Anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Jakarta Raya (PDMI Jaya) Dr. Saptawati Bardosono MSc. Menyatakan, air bagi tubuh adalah salah satu zat gizi esensial. Menurut Saptawati, tubuh tidak mampu memproduksi air yang diperlukan secara internal sehingga perlu didukung asupan dari luar tubuh. Salah satu caranya adalah mengonsumsi air dari minuman dan makanan. Otak dapat berfungsi dengan baik jika cukup kandungan air.
Otak butuh kandungan cairan yang cukup. Hal itu diperlukan demi kelancaran kerja otak secara maskimal. Jika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, metabolisme tubuh akan mengalami gangguan dan memperngaruhi daya kerja otak.
Dimana bagian otak ini sangat berperan dalam menyerap ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, meningkatnya fungsi kognitif dari otak berarti meningkatkan kepandaian.
Sebaliknya, konsumsi air mineral yang sedikit bisa menyebabkan seseorang menjadi tidak konsentrasi, gampang lupa, atau bahkan telmi (telat mikir). Parahnya lagi, orang yang mengalami hal ini tidak menyadari kalau kondisi tersebut disebabkan karena asupan air mineral yang sedikit ke tubuhnya. (Fauzi, 2011)
Dengan pola minum air mineral yang teratur dan sesuai kebutuhan, dapat meningkatkan kecerdasan dan dapat memperoleh prestasi. Karena dengan air mineral yang cukup, otak dapat mengoptimalisasikan fungsinya dengan baik. (Surtono, 2008)











BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data
Penilitian yang dilakukan untuk penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu dengan cara penyebaran angket kepada 20 mahasiswi Kebidanan Harapan Kita. Pengisian angket dilakukan melalui pengisian pertanyaan yang diajukan.
Responden yang terpilih adalah responden yang memenuhi syarat, antara lain: berstatus sebagai mahasiswa. Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan pembatasan jumlah. Meskipun demikian, penyebarannya tetap merata, meliputi : tingkat 1 dan tingkat 2. Angket terdiri dari 8 pertanyaan, dimana berisi 6 pertanyaan tertutup dan 2 pertanyaan terbuka. Dalam angket ini, penulis ingin mengetahui sejauh manakah mahasiswi-mahasiswi Kebidanan Harapan Kita dalam mengonsumsi air mineral.  

3.2 Analisis Data
Tabel sesuai dengan variabel yang diteliti dan dihitung dengan presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :






Keterangan :    F : Rataan hitung dalam %
 X : Jumlah yang didapat
 N : Jumlah sample












BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tentang Pola Minum Air Mineral terhadap Prestasi yang telah dilakukan pada 20 orang mahasiswi di Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita  didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi menurut konsumsi air mineral dalam sehari mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Konsumsi air mineral dalam sehari
Frekuensi
%
< 8 gelas
4
20
8 gelas
7
35
> 8 gelas
9
45
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.1. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang mengonsumsi air mineral > 8 gelas yaitu 9 mahasiswi (45%). Mahasiswi yang mengonsumsi air mineral 8 gelas yaitu 7 mahasiswi (35%), sedangkan mahasiswi yang mengonsumsi air mineral 8 gelas yaitu 4 mahasiswi (20%).

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi banyaknya konsumsi minuman air berasa dalam sehari mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Konsumsi air berasa dalam sehari
Frekuensi
%
1 gelas/ tidak pernah
17
85
2 gelas
2
10
>2 gelas
1
5
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.2. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang tidak pernah mengonsumsi / 1 gelas air berasa dalam sehari  yaitu 17 mahasiswi (85%). Reseponden yang mengonsumsi air berasa 2 gelas dalam sehari yaitu 2 mahasiswi (10%). Sedangkan Mahasiswi yang mengonsumsi air barasa >2 gelas dalam sehari yaitu 1 mahasiswi (5%).

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi memilih antara minum air mineral atau air berasa mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Pilihan
Frekuensi
%
Air mineral
17
85
Air berasa
3
15
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.3. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang lebih memilih air mineral dibandingkan air berasa yaitu 17 mahasiswi (85%). Sedangkan Mahasiswi yang lebih memilih air berasa yaitu 3 mahasiswi (15%).

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi menurut mahasiswi yang membawa air minum dalam perkuliahan dengan yang tidak membawa di Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Pilihan
Frekuensi
%
Ya
11
55
Tidak
9
45
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.4. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang membawa air minum dalam perkuliahan yaitu 11 mahasiswi (55%). Sedangkan, reseponden yang tidak membawa air minum dalam perkuliahan yaitu 9 mahasiswi (45%).

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi menurut minuman yang diminum mahasiswi yang stress saat ujian di Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Minuman yang diminum
Frekuensi
%
Air mineral
14
70
Air berasa
6
30
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.5. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang meminum air mineral saat stress dalam ujian yaitu 14 mahasiswi (70%). Sedangkan Mahasiswi yang meminum air barasa saat stress dalam ujian yaitu 6 mahasiswi (30%).

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi menurut freksuensi sakit yang diderita mahasiswi saat bulan sebelumnya.di Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Frekuensi sakit
Frekuensi
%
≤2 kali
9
45
> 2 kali
3
15
Tidak pernah
8
40
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.6. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang frekuensi sakit saat bulan sebelumnya ≤ 2 kali yaitu 9 mahasiswi (45%). Reseponden yang frekuensi sakit saat bulan sebelumnya > 2 kali yaitu 3 mahasiswi (15%). Sedangkan Mahasiswi yang tidak pernah sakit yaitu 8 mahasiswi (40%).

Tabel 4. 7  Distribusi frekuensi menurut nilai Indeks Prestasi (IP) semester lalu mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Nilai IP
Frekuensi
%
≤3,00
2
10
>3,00
18
90
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.7. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang memiliki nilai Indeks Prestasi (IP) > 3,00 pada semester sebelumnya yaitu 18 mahasiswi (90%). Sedangkan Mahasiswi yang memiliki nilai Indeks Pretasi (IP) ≤ 3,00 yaitu 2 mahasiswi (10%).



Tabel 4.8.        Distribusi frekuensi menurut Prestasi yang diraih oleh mahasiswi Jurusan Kebidanan Prodi Harapan Kita 2012
Prestasi yang diraih
Frekuensi
%
Ada prestasi
11
55
Tidak ada prestasi
9
45
Jumlah
20
100

Analis Data dari tabel 4.8. Berdasarkan data yang diperoleh menunujukan bahwa mahasiswi yang mempunyai prestasi yaitu 11 mahasiswi (55%). Sedangkan Mahasiswi yang tidak mempunyai prestasi yaitu 9 mahasiswi (45%).
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
     Seperti yang diuraikan diatas beberapa komponen yang ditanyakan dalam kuesioner/angket. Berdasarkan hasil yang didapat, mahasiswi yang mengonsumsi air mineral sebanyak >8 gelas yaitu  45% , hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswi telah memenuhi kebutuhan konsumsi air mineral untuk tubuhnya yaitu sekitar 8 gelas atau 2 liter dalam sehari. Dalam pengamatan dapat dilihat bahwa 85% mahasiswi lebih memilih air mineral dibandingkan minuman air berasa. Hal tersebut diaplikasikan pada saat perkuliahan berlangsung, 85% mahasiswi memilih membawa air mineral untuk memenuhi kebutuhan asupan air untuk tubuhnya. Dan dalam menghadapi ujian, 70% mahasiswi yang stres lebih memilih minum air mineral dibandingkan minum air berasa.
     Dengan mengonsumsi air mineral 8 gelas atau 2 liter sehari, metabolisme didalam tubuhpun menjadi lancar sehingga tidak mudah sakit. Sebanyak 45% mahasiswi yang frekuensi sakitnya ≤1 kali dan 40% mahasiswi yang tidak sakit pada bulan sebelumnya.
     Dari 20 orang mahasiswi, ada 90% mahasiswi yang memiliki nilai IP > 3,00 dan  10% mahasiswi yang memiliki nilai IP ≤ 3,00. Sedangkan yang pernah mendapatkan prestasi sebesar 55% dan yang tidak pernah mendapatkan pretasi 45%.





 
BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Dari penelitian yang telah peneliti lakukan didapat kesimpulan bahwa pengonsumsian air mineral bagi mahasiswa sangat berpengaruh besar  terhadap prestasi yang diraih. Berdasarkan hasil yang didapat, mahasiswi yang mengonsumsi air mineral sebanyak >8 gelas yaitu  45%ada 90% mahasiswi yang memiliki nilai IP > 3,00, dan yang pernah mendapatkan prestasi sebesar 55%.
Otak butuh kandungan cairan yang cukup. Hal itu diperlukan demi kelancaran kerja otak secara maksimal. Jika tubuh kekurangan air atau dehidrasi, metabolisme tubuh akan mengalami gangguan dan mempengaruhi daya kerja otak. Dimana bagian otak ini sangat berperan dalam menyerap ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, meningkatnya fungsi kognitif dari otak berarti meningkatkan kepandaian.
Sel-sel otak adalah organ yang paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen. Terhalangnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Maka dari itu, mengonsumsi air mineral sesuai kebutuhan yaitu 8 gelas atau 2 liter sehari penting dilakukan, karena dapat membantu meningkatkan produktifitas otak. Dengan produktifitas otak meningkat, penyerapan ilmu pengetahuan akan lebih mudah sehingga prestasi akan mudah diraih.  
5.2  Saran
Setelah dilakukan penelitian ini, peneliti dapat membuktikan bahwa banyaknya pengonsumsian air mineral sangat berpengaruh terhadap daya kerja otak dalam belajar. Dan peneliti menginginkan agar pihak yang telah membaca penelitian ini lebih sadar dan peduli akan pentingnya pengonsumsian air mineral bagi tubuh.     
Bagi mahasiswa yang membacanya tentunya dapat lebih mengerti dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar proses belajar lebih baik. Bagi masyarakat agar lebih sadar dan peduli terhadap diri sendiri untuk tidak lupa atau malas dalam mengonsumsi air mineral demi terjaganya kesehatan organ-organ dalam tubuh, dan bagi para peneliti yang membacanya agar dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.
Previous
Next Post »