Berikut ini adalah Naskah Drama Remaja Kongres Unggas, Karya. Apris dan juara 2 lomba penulisan Naskah Teater Taman Budaya Jawa Timur 2006.
Para Pemain Naskah Drama Remaja Kongres Unggas
Cuplikan Dialog Naskah Drama Remaja Kongres Unggas
ANGSA
Sedang membicarakan apa, kok kedengarannya meriah banget.
BABON
Itu lho Jeng Bebek aneh-aneh saja. Dia bilang jago-jago kita tambah gila saja. (TERTAWA). Padahal, sejak dulu yang namanya jago itu memang gila. Apalagi kalau melihat perempuan-perempuan muda, cantik dan agak menggoda. (tertawa)
ANGSA
O, begitu
BABON
Iya, Jeng Bebek juga mengatakan, para jago kita tingkat kegilaannya sudah sangat tinggi. Mana ada gila kok tinggi. Lantas, cara mengukurnya bagaimana. (tertawa). Kata Jeng Bebek lagi, penjajahan dan kesewenang-wenangan para pejantan terhadap para betina sudah keterlaluan. (tertawa lagi, sambil tersedak-sedak)
KUTILANG
Lho, benarkan, Tante. Pejantan-pejantan kita tambah brutal dan tidak menghargai para betina sama sekali. Kalau punya pangkat, kedudukan dan uang, mereka akan kawin dimana-mana. Tidak peduli perasaan para betina yang dikawini. (berhenti sejenak). Kalau tidak punya pangkat, kedudukan atau uang, tapi merasa sedikit tampan, ya mengobral janji di mana-mana. Nah, kalau tidak punya semua itu, ya main per**sa.
BABON
Tapi tidak semua pejantan seperti itu. Buktinya suami saya, Mas Sawung Jago, biarpun punya derajat dan uang, tidak pernah ngobral nafsu dimana-mana.
ANGSA
Saya kok setuju dengan Tante Babon. Tidak semua pejantan kita seperti itu. Masih banyak yang memiliki moral bersih.
BEBEK
Ah, itu hanya menghibur diri.
ConversionConversion EmoticonEmoticon