1. Gereja Kubah
Jika kubah identik dengan masjid, mungkin pengecualian pada bangunan
ini. Ya, dulu pada tahun 1700-an terdapat Gereja Kubah di Kota Tua
Batavia. Gereja ini dibangun oleh Christoffer Moll dan memberinya nama
Nieuwe Hollandsche Kerk.
Sayangnya keberadaan bangunan menarik ini tidak berlangsung lama. Tiga tahun pasca pembangunan selesai, Gereja Kubah hancur karena terkena gempa bumi.
2. Taman Wilhelmina
Ketika Daendels menduduki Batavia, ia pernah membangun sebuah taman paling indah dan paling luas di Asia. Taman itu bernama Wilhemina yang berada di dekat kali Ciliwung. Wilhemina sendiri di bangun pada abad ke-19.
Pasca Indonesia merdeka, taman ini malah terbengkalai. Pemerintah tidak lagi mengurusi Taman Wilhemina karena memiliki rencana baru pada tempat tersebut. Sampai akhirnya Taman Wilhelmina digusur dan dibangun sebuah masjid terbesar di Asia Tenggara bernama Istiqlal.
3. Hotel des Indes
Ada yang tahu dimana perjanjian Roem-Royen ditanda tangani ? Ya, perjanjian tersebut disepakati di sebuah hotel bernama des Indes. Bangunan yang telah ada sejak tahun 1856 tersebut menjadi salah satu hotel termewah pada zamannya. Sejumlah pejabat tinggi pernah menginap disini.
Setelah beroperasi selama lebih dari satu abad, Hotel des Indes akhirnya dimusnahkan. Pada tahun 1971, hotel ini resmi dirobohkan untuk kemudian di bangun Pertokoan Duta Merlin.
4. Benteng Frederik Hendrik
Bangunan ini masih satu lokasi dengan Taman Wilhemina. Benteng Frederik Hendrik dibangun oleh Gubernur Jenderal van den Bosch pada tahun 1834. Nasib dari benteng ini juga sama seperti Taman Wilhemina. Ya, Benteng Frederik Hendrik juga dirobohkan untuk pembangunan Masjid Istiqlal.
5. Gedung Societeit Harmonie
Jika dibandingkan dengan yang lainnya, mungkin bangunan ini memiliki nasib yang paling tragis. Didirikan pada tahun 1776 oleh Gubernur Jenderal Reineir de Klerk, gedung ini baru selesai dibangun pada tahun 1868 oleh Deandels dan Raffles.
Di tahun 1985, Gedung Societeit Harmonie dirobohkan untuk pembuatan lapangan parkir Sekretariat Negara. Sangat ironis memang, gedung bersejarah seperti ini malah berakhir jadi tempat parkir.
Sayangnya keberadaan bangunan menarik ini tidak berlangsung lama. Tiga tahun pasca pembangunan selesai, Gereja Kubah hancur karena terkena gempa bumi.
2. Taman Wilhelmina
Ketika Daendels menduduki Batavia, ia pernah membangun sebuah taman paling indah dan paling luas di Asia. Taman itu bernama Wilhemina yang berada di dekat kali Ciliwung. Wilhemina sendiri di bangun pada abad ke-19.
Pasca Indonesia merdeka, taman ini malah terbengkalai. Pemerintah tidak lagi mengurusi Taman Wilhemina karena memiliki rencana baru pada tempat tersebut. Sampai akhirnya Taman Wilhelmina digusur dan dibangun sebuah masjid terbesar di Asia Tenggara bernama Istiqlal.
3. Hotel des Indes
Ada yang tahu dimana perjanjian Roem-Royen ditanda tangani ? Ya, perjanjian tersebut disepakati di sebuah hotel bernama des Indes. Bangunan yang telah ada sejak tahun 1856 tersebut menjadi salah satu hotel termewah pada zamannya. Sejumlah pejabat tinggi pernah menginap disini.
Setelah beroperasi selama lebih dari satu abad, Hotel des Indes akhirnya dimusnahkan. Pada tahun 1971, hotel ini resmi dirobohkan untuk kemudian di bangun Pertokoan Duta Merlin.
4. Benteng Frederik Hendrik
Bangunan ini masih satu lokasi dengan Taman Wilhemina. Benteng Frederik Hendrik dibangun oleh Gubernur Jenderal van den Bosch pada tahun 1834. Nasib dari benteng ini juga sama seperti Taman Wilhemina. Ya, Benteng Frederik Hendrik juga dirobohkan untuk pembangunan Masjid Istiqlal.
5. Gedung Societeit Harmonie
Jika dibandingkan dengan yang lainnya, mungkin bangunan ini memiliki nasib yang paling tragis. Didirikan pada tahun 1776 oleh Gubernur Jenderal Reineir de Klerk, gedung ini baru selesai dibangun pada tahun 1868 oleh Deandels dan Raffles.
Di tahun 1985, Gedung Societeit Harmonie dirobohkan untuk pembuatan lapangan parkir Sekretariat Negara. Sangat ironis memang, gedung bersejarah seperti ini malah berakhir jadi tempat parkir.
ConversionConversion EmoticonEmoticon